Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

10 Sebab Hadirnya Cinta Kepada Allah

10 Sebab Hadirnya Cinta Kepada ALLAH Cinta, satu kata dengan bermacam macam makna. Setiap orang mempunyai caranya masing-masing dalam mengekspresikan rasa cinta tersebut. Cinta tidak hanya diekspresikan kepada sesama manusia, rasa cinta banyak diekspresikan kepada siapa saja, terutama kepada Sang Pencipta. Cinta adalah kedudukan yang banyak diperebutkan oleh manusia, bahkan dengan antusiasnya, mereka berlomba-lomba ingin mengetahui hakikatnya. Dengan semangat ruh cinta lah, para ahli ibadah bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah. Maka cinta adalah makanan hati, nutrisi jiwa, dan penyejuk mata. Cinta adalah kehidupan, yang jika seseorang diharamkan darinya, niscaya dia termasuk di antara sekian banyak orang yang mati. Cinta adalah cahaya, yang apabila seseorang kehilangannya, niscaya dia akan berada di laut kegelapan. Cinta adalah penawar, yang apabila seseorang tidak memilikinya, maka niscaya semua macam penyakit akan singgah di dalam hatinya. Cinta adalah kelezatan yang apabila

Hukum Merayakan Hari Ulang Tahun

FATWA ISLAMI Hukum Merayakan Hari Ulang Tahun Tanya : Syaikh Ibnu Baz rahimahullah ditannya tentang Apakah hukum merayakan Hari Ulang Tahun ? Jawab : Merayakan Hari Ulang Tahun tidak ada landasannya dalam agama kita yang suci bahkan ia adalah bid’ah berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam , “Barangsiapa yang mendatangkan suatu perbuatan baru (mengada-ada) dalam urusan kita ini (agama) sesuatu yang bukan darinya maka hal itu adalah ditolak”. (Muttafaq ‘alaih). Dan dalam lafazh Imam Muslim yang dita’liq kan (diriwayatkan secara mu’allaq) oleh Imam Bukhari rahimahullah dalam shahihnya dengan lafazh yang Jazm (tegas, pasti), “Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang bukan dari urusan kami (agama) maka hal itu adalah ditolak”. Telah diketahui bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah merayakan Hari Lahir (Hari Ulang Tahun) beliau selama hidupnya, tidak juga memerintahkan hal itu serta tidak pernah mengajarkannya kepada para shahabat beliau.. demikian ju

Sholat Sunnah Isyraq

Pengertian Shalat Isyraq  ;adalah shalat sunnah dua raka’at yang dikerjakan setelah matahari terbit sekitar satu tombak, atau kira-kira lima belas menit setelah matahari terbit. Shalat ini memiliki nilai keistimewaan tersendiri jika pra syaratnya dipenuhi yaitu shalat shubuh berjamaa’h yang diteruskan dengan berdzikir hingga menjelang waktu syuruq (matahari terbit).  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ ، كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ ، وَعُمْرَةٍ، تَامَّةٍ ، تَامَّةٍ ، تَامَّةٍ (رواه الترمذي Artinya ; “Siapa yang shalat Shubuh dengan berjamaah, lalu duduk berdzikir kepada Allah sehingga matahari terbit, kemudian shalat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala haji dan umrah sempurna (diulang tiga kali).” (HR. Al-Tirmidzi no. 971). Majelis Tarjih Muhammadiyah menjelaskan bahwa isyraq/syuruq,  berasal dari kata syarq yang maknanya timur, terbit, me

Sholat Sunnah Sesudah Wudlu

Sesudah wudhu Yaitu shalat sunnah dua rakaat yang bisa dikerjakan setiap selesai wudhu Cara Melaksanakan: Sehabis berwudu sebagaimana biasa kita disunahkan membaca “Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuwa rasuuluhu. Allahummaj’alnii minat-tawwaabina waj’alnii minal-mutathahiriina waj’alnii min’ibaadikash-shaalihin”. Selesai membaca doa tersebut, lalu melaksanakan shalat sunnah wudhu dua raka’at, dengan lafazh niatnya sebagai berikut: “Ushallii sunnatal-wudhuu’i rak’ataini lillahi ta’alla. Allahu Akbar” selanjutnya melaksanakan sebagaimana sholat biasanya sebanyak 2 rakaat.

10 Sebab Penghapus Dosa

10 Sebab Penghapus Dosa Nash-nash al-Qur`an dan Sunnah telah menunjukkan bahwa hukuman dosa (siksa) dapat dihapuskan dari seorang hamba dengan sepuluh sebab berikut ini: 1. Taubat Nasuha. Yaitu taubat yang sebenar-benarnya taubat, maka ia (taubat nasuha) dapat meleburkan dosa sebelumnya. Dan Allah Subhanahu Wata'ala Maha menerima taubat hamba-hambaNya yang mau bertaubat kepadaNya. Dan orang yang bertaubat dari segala dosa bagaikan orang yang tidak memiliki dosa. Allah Subhanahu Wata'ala berfirman وَهُوَ الَّذِى يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِۦ وَيَعْفُوا عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ “Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hambaNya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.”  (QS. Asy-Syura 42: Ayat 25) Allah Subhanahu Wata'ala juga berfirman: وَالَّذِينَ عَمِلُوا السَّيِّئَاتِ ثُمَّ تَابُوا مِنۢ بَعْدِهَا وَءَامَنُوٓا إِنَّ رَبَّكَ مِنۢ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ “Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kem

ENAM PERKARA YANG DI RAHASIAKANALLAH SWT

Sahabat Umar ra berpesan : ''Allah ta'ala menyembunyikan enam perkara dalam enam perkara yang lain,yaitu: 1.Allah menyembunyikan keridhaan-Nya dalam ketaatan kepada-Nya. 2.Allah menyembunyikan murka-Nya dalam kemaksiatan seorang hamba-Nya. 3.Allah menyembunyikan Lailatul Qodar dalam bulan Ramadhan. 4.Allah menyembunyikan para Wali di antara manusia. 5.Allah menyembunyikan kematian dalam umur. 6.Allah menyembunyikan 'ash-sholatul wushta' (sholat yang paling utama)dalam sholat lima waktu.'' ''Allah merahasiakan enam hal tersebut di dalam enam yang lain maksudnya adalah : 1.Agar manusia bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ketaatan kepada-Nya,sehingga tidak sepantasnya bagi siapapun untuk meremehkan ketaatan meskipun sangat kecil,sebab boleh jadi justru di situlah ada ridha Allah. 2.agar manusia mau menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan takut terjerumus ke dalamnya,sehingga tidak sepantasnya bagi siapapun untuk meremehkan kemaksiatan meskipu